Hari
sebelum malam takbiran idul adha, tepat dimana penampilan fisik yang sekarang
berbeda dengan hari sebelumnya. Fashion yang sering disebut oleh kalangan anak
remaja bahkan orang dewasa saat ini sangat berbeda dengan yang dulu. Dulunya
dengan pakaian agak ketat sering berjilbab ketika di makassar (kuliah) dan
ketika sudah sampai dirumah pakaian berubah dengan jilbab dilepas dan yang tertinggal pakaian sampai lengan plus celana
pendek, tapi itu dulu. Sekarang entah ini perubahan yang drastis sampai kakakku
yang perempuan heran kenapa penampilanku sekarang seperti ini, sebenarnya heran
juga memangnya saya berubah jadi power ranger sampai2 mereka beri komentar yang
sembarangan. Perubahan itu niscaya, karna manusia senantiasa bergerak menuju
kesempurnaan, itu yang sekarang yang saya pahami. Makanya wajar ketika
penampilan berubah apalagi yang sifatnya material, tidak akan bertahan lama
semuanya pasti akan berubah, dulunya hitam sekarang putih, kulit mulus jadi
keriput, rambut keriting sekarang lurus panjang berkilau dan dulunya berjilbab
pendek kan wajar kalau lama kelamaan bertambah panjang karena pengetahuan
terhukumi dengan hal yang semacam ini.
Pengetahuan
bertambah maka jilbab juga harus bertambah panjang, walaupun belum sempurna
tapi yakin saja semua perlahan pasti berubah, tembok saja yang tidak secara
kasat mata terlihat bergerak, lama kelamaan roboh sendiri mengalami kehancuran.
Apalagi manusia yang senantiasa bergerak juga menuju yang maha sempurna.
Orang
tua tidak masalah dengan penampilan yang dimiliki anak-anaknya yang penting
satu yang selalu disampaikan kalau kemakassar, jaga diri dan rajin sholat
apalagi bapak yang memiliki jiwa keagamaan yang tinggi malah bangga dengan
perubahan yang terjadi sekarang, bedanya denga mamaku beliau memang cerewet tapi
kata2 yang erakhir terucap dimulutnya yang manis “apa masalahnya kalau pake
jilbab??” tidak usah terlalu pusing dengan penampilan orang lain, urus saja
dirimu masing2.
Islam
jamaah sekarang jadi julukan dirumah atau kalau keluarga lagi kumpul. Tapi biar
kucing mengeong dan biar burung berkicau, lama kelamaan mereka juga pasti capek
koment.. sama sebenarnya ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan ada yang pro
dan ada yang kontra. Sama sekarang dengan hidup, penampilan yang berbeda dari
biasanya pasti ada yang suka ada juga yang tidak jadi ambil jadi pembelajaran
saja. Anggap saja kritikan itu jadi pembelajaran dan selalu ingat dengan
kata-kata kritikan adalah bentuk dari kecintaan mereka terhadap diri kita, jadi
enjoy aja.
Suasana
malam ini berbeda dengan malam takbiran sebelumnya, lebaran kali ini agak sepi
mungkin karena ini hanya lebaran idhul adha makanya tidak banyak para perantau
pulang dan meramaikan kampung kali ini.
Takbir
berkumandang, dengan menyebut asma-Mu wahai sang pemenang, pemilik kebenaran
mutlak, yang manusia selalu mengharap ridho dariMu. Ketika malam ini tiba hal
yang paling menarik yang mesti dilakukan adalah terdiam dan mendengar kumandang
asmaMu terucap disetiap takbirnya. Hanya saja semua tidak terwujud ketika
makanan untuk besoknya belum jadi dan harus buat kue untuk tamu dan keluarga
yang berkunjung kerumah. Bukannya menikmati indahnya takbir berkumandang, yang
ada hanya kumandang mama yang terdengar,.
Hal ini
menjadi biasa, karena tradisi dirumah malam takbiran selalu dilewati dengan
masak makanan yang banyak, kue yang bermacam2 apalagi ini lebaran idhul adha (lebaran
qurban) malamnya pasti menyiapkan bahan bumbu untuk masakan olahan daging mama
yang enak. Ini yang ditunggu-tunggu lebaran kali ini, masakan mama yang enak
dengan oalahan bumbu yang lezat.
Dan
sekarang bapak dengan kebiasaan duduk diteras, kakak dengan kebiasaan tiduran
dikamar sambil bbm-an, mama nongkrong di dapur dengan masakannya dan saya duduk
diruang tamu menulis cerita hari ini. :D