Penjara adalah tempat
yang diperuntukkan bagi mereka yang dihukumi bersalah, gambaran penjara sama
dengan sesuatu yang dianggap hina dan terkungkung. Berbicara masalah penjara
ketika disandingkan dengan individu seseorang maka terdapat kondisi dimana diri
dalam keadaan terkurung dan tidak bebas untuk melakukan sesuatu sesuai
keinginan. Ini yang sebenarnya yang menjadi permasalahan mengapa kalangan
perempuan pada umumnya menganggap bahwa dengan mengenakan jilbab maka itu akan
menghalangi aktivitas dan tidak merdeka. Tapi apakah merdeka berbicara masalah
fisik, pakaian??. Merdeka berbicara tentang kebebasan yang timbul dalam diri
manusia yang berefek pada lingkungan luar.
Syariat islam
berbicara masalah aturan yang berhubungan dengan kehidupan manusia sehari-hari.
Dan jilbab adalah suatu kewajiban bagi perempuan muslim yang beragama islam.
Tapi mengapa sebagian kalangan bukan menolak tapi menunda bahkan mereka belum
siap untuk manjalankan syariat. Khususnya kondisi remaja perempuan indonesia,
bukan hanya mengalami krisis pengetahuan tapi krisis kegalauan. Mengapa
demikian, bayangkan saja kondisi realitas remaja saat ini ketika berbicara
masalah syariat khususnya jilbab, mereka beranggapan bahwa jilbab itu kolot,
tidak modis, tidak keren dan kaku. Mind set para perempuan yang seperti ini
sebenarnya perlu diubah. Ketika kalangan mahasiswa, masyarakat sipil berkoar2
menyuarakan revolusi untuk negara. Kenpa kita tidak menyuarakn para remaja yang
sekarang ini sudah didoktrin oleh beberapa kelompok khususnya media. Dimana
media berusaha membangun paradigma bahwa perempuan cantik seperti ini. terdapat
standarisasi cantaik yang dibangun oleh media, sehingga kalangan remaja
khususnya perempuan tidak lagi berbicara maslah syariat. Ketika keren, cantik
dan putih maka itulah perempuan sejati.
Ini kah yang
diajarkan agama untuk kita??
Dimana eksistensi
kita sebagai perempuan. Yang melambangkan keindahan dan kedamaian, bagaimana
kita bisa berbicara masalah kemanusiaan sedangkan kita belum memanusiakan diri
kita sendiri.
Jilbab bukan sesuatu
yang memenjarakan, ketika berjilbab maka hadirlah keterbatasan. Padahal islam
mewajibkan perempuan untuk berjilbab agar bisa mengambil peran dalam dunia
sosial. Perempuan juga bisa bekerja, menjadi orator dan jilbab bukan penghalang
untuk itu.
Ketika berbicara
masalah media yang sampai saat ini berhasil menciptakan konstruk pemikiran cantik
dikalangan remaja. Ini karena budaya dapat tercipta melalui media. Dan sasaran
yang paling tepat untuk membangun mindset itu adalah perempuan. Sehingga ketika
melihat beberapa iklan di beberapa media maka perempuan sebagai objek utama.
Karena konsumen paling bnyak khususnya tentang kosmetik dan alat kecantikan
lainnya adalah perempuan.
Jangan jadikan jilbab
sebagai sesuatu yang memenjarakan diri, keterbatasan. Tapi jadikan ini sebagai
media untuk perlawanan. Sudah banyak kalangan perempuan yang tidak lagi
memahami konsep keindahan yang dilekatkan pada dirinya. Padahal konsep cantik
itu adalah penyatuan antara logika estetika dan etika.
Ini untuk para
perempuan yang masih peduli dengan kalangan remaja saat ini, yang masih peduli
dan sepakat bahwa perempuan adalah nafas revolusi, tiang negara dan penentu
masa depan suatu bangsa. Lantungkanlah
suara-suara kemanusiaan, tapi sadar akan syariat.
_ k_
0 komentar