Suasana
para ibu sedang mencuci pakaian di sumur bocca’
Pict by kires
Masyarakat
dulu menyakini bahwa sumur yang terletak di dusun bilipu desa Abbumpungeng
ini dapat membuat orang terutama gadis pendatang tampak putih dan bersih.
Begitu mendengar cerita ini, saya nampak penasaran bagaimana kondisi sumur dan
airnya, betul tidak apa yang dikatakan warga. Saya memiliki kulit sawo matang,
yah...hitam manis lah, makanya terobsesi untuk mengunjunginya tahu-tahu kulitku
nanti berubah tapi entah berubah jadi warna apa.
Tak
jauh dari pemukiman warga, sekitar 50 meter dari jalan aspal dipersimpangan
ujung jalan terhampar sawah dan ternak warga, tepat ditengah-tengah persawahan
letak sumur bocca’. Suasananya teduh karena dinaungi oleh pohon bambu besar.
Kedatanganku disambut oleh empat orang ibu berpakaian sarung dada, sedang sibuk
mencuci dan membersihkan diri. Dan lagi saya tak bisa bahasa bugis, makanya
menggunakan bahasa indonesia saja untungnya mereka paham.
Sumur
bocca’ terbuat dari beton berbentuk segiempat dengan kondisi air yang nampak
keruh. Karena penasaran saya bertanya dengan ibu-ibu yang sedang bercanda satu
sama lain,
“Putih bede’ orang kalau mandi disini,,?”tanysaya.
Salah
satu ibu tertawa dan berkata,
“ah,,orang duluji itu, kalau gadis mandi
disini lama kelamaan putihki, tapi saya berapa tahunma mandi disini tambah
gelapji badanku,,,,(sambil tertawa)”
Saya
ikut tertawa dan berfikir rasional juga apa yang dikatakan ibu. Sejenak saya
teringat dengan semangatku untuk ketempat ini mandi dan merasakan segarnya air
sumur, urung lah niatku untuk bergerak mendekati air. Maklumlah masyarakat awam
mempercayai mitos tentang sumur ini, tapi itu tak lagi dipercayai masyarakat
sekarang, sepertinya karena modernisasi. Mana mungkin air bisa memutihkan,
lebih baik memakai krim pemutih saja.
Katanya,
sumur bocca’ juga bisa menyatukan dua orang pasangan yang mengunjungi tempat
ini. Raut wajah sumringan dengan langkah kaki beranjak meninggalkan sumur bocca’,
saya berkata dalam hati “nanti lah saya kesini dengan si Dia,,”.
0 komentar