Sumber Gambar: Ig @kinan_rara, ketika pertemuan awal kelas merajut di BEM KEMA Faperta UH
"Sayang kekasih, sayang anak, sayang teman..Yuk rajutkan sesuatu. Merajut asa terlalu mainstream."
Berawal dari ajakan seorang teman semasa kuliah, saya ikut serta dalam komunitas yang kerjaannya hanya duduk, ngobrol sambil tangan berkreasi, di salah satu taman kampus yang berada di Makassar.
Berawal dari ajakan seorang teman semasa kuliah, saya ikut serta dalam komunitas yang kerjaannya hanya duduk, ngobrol sambil tangan berkreasi, di salah satu taman kampus yang berada di Makassar.
Minat saya begitu besar dengan
kerajinan tangan yang bisa menghasilkan karya yang luar biasa.
Ketertarikan itu mulai muncul ketika,
saya sering memegang sebuah pensil dan melukiskan beberapa sketsa benda di buku
desain. Tak bertahan lama, saya disibukkan dengan aktivitas di desa binaan.
Kegiatan melukis terhenti dan kembali, saya mengikuti kursus menjahit selama
dua bulan. Belajar hingga pola dasar dan menghasilkan sepasang busana
perempuan, menjadikan saya kembali menjadi sosok perempuan seutuhnya. Karena,
kerapian dan kreativitas yang dihasilkan tangan perempuan, menurut orang
tua dulu melambangkan keutuhan rumah tangganya, kelak. (sambil tersenyum saya
mengingat dan menuliskan perkataan itu). Tetapi, terhenti karena kurangnya
peralatan. Bukan kurang, tapi mesin jahit tidak ada.
Kecintaan dengan hasil tangan
manusia-manusia kreatif membuat saya menggelutinya, karya lain dengan
menggunakan benang rajutan. Orang terdahulu menyebutnya koi'-koi'.
Konsistensi dan ketekunan diri,
menghasilkan beberapa hasil rajutan yang menarik perhatian khalayak di sosial
media. Sebuah tas, sepatu bayi, tempat air, dan tempat handphone berhasil saya
buat:
Alat dan bahan murah meriah, hanya membutuhkan jarum (hakpen), benang rajut poliester satu roll, sudah bisa menghasilkan sebuah tas yang cantik.
Setelah melatih diri,
beberapa desa binaan dalam program pemberdayaan masyarakat pedesaan akan
berkumpul ria dengan benang rajut ditangannya, nanti bersama saya.
Yang sudah membaca tulisan ini,
Maaf...!!!
Saya tidak menerima pesanan, karena
hasil karya tanganku hanya untuk yang terkasih. Tapi, yang ingin berbagi ilmu
sila hubungi lewat blog ini :)
Karya pertamaku, saya persembahkan untuk kakak terkasih.
Karya pertamaku, saya persembahkan untuk kakak terkasih.
0 komentar