Mengenai sejarah penciptaan manusia ada beberapa referensi yang
terkait dengan masalah tersebut baik dari sudut pandang sejarah, definisi,
referensi buku, ayat bahkan hadits memiliki perbedaan mengenai penciptaan
perempuan itu sendiri. Pembahasan
mengenai perempuan memang sangat menarik karna perempuan itu sendiri secara
materil memiliki ketertarikan baik dari sifat lahiriah maupun batiniyah.
Menurut salah satu
peserta kajian keperempuanan mengatakan bahwa “perempuan diciptakan dari tulang
rusuk adam. Penjelasan mengenai tulang rusuk tersebut ada dalam kiat barnabas,
kitab perjanjian lama, dimana kalimat tulang rusuk yang paling bengkok dalam
beberapa pernyataan adalah merupakan makna majazi” kata ririn dyah rahayu. Pada
dasarnya dalam alquran surah an-nisa:1 dijelaskan bahwa “ hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu...”. jadi sebenarnya pada dsarnya peremuan dan
laki-laki merupakan suatu hal yang tidak berbeda dalam hal penciptaan,
kedua-duanya dri ruh yang sama (satu) tanpa berjenis kelamin apapun. Keduanya
berasal dari diri yang satu.
Selain itu
substansi dan asal-asul kejadian adam dan hawa tidak dibedakan secara tegas
dalam alqruan bahwa sebagaimana terpapar dalam surah al-mu’minun: 12-14. Allah
SWT menciptakan manusia dan laki-laki dari satu jenis dan kemudian dari bagian
jenis tersebut dia menciptakan pasangannya, yaitu seorang manusia perempuan
yang menyerupainya dalam sifat-sifat kemanusiaan. Sebenarnya ada beberapa ayat
maupun hadits yang terkait masalah penciptaan. (Melani Arsyad)
Pendapat lain
mengatakan bahwa perempuan diciptakan sebagai pemimpin spiritual karena
perempuan memiliki tingkat kespiritualan yang tinggi. Perempuan sebagai sumber
kehidupan karena perempuan dapat mengandung, melahirkan, dan merawat serta
mendidik generasi-generasi atau pemimpin-pemimpin yang akan menyebarkan
ketauhidan (Nabi) Kata adek fitri.
Terdapat hadits
shahih nabi yang menyebutkan bahwa “saling
pesan memesanlah untuk berbuat baik kepada perempuan, karena mereka diciptakan
dari tulang rusuk yang bengkok”(diriwayatkan oleh bukhari, muslim dan
tirmidzi dari sahabat abu hurairah). Pada dasarnya dari beberapa hadits
menyatakan bahwa perempuan berasal dari tulang rusuk adam yang paling bengkok
(Kata sinta). Menurut beberapa pendapat tersebut bahwasanya pandangan mengenai
penciptaan perempuan berbeda tergantung bagaimana kita mampu menanggapi
berdasarkan referensi yang dimiliki.
BERJILBAB ATAU
BERHIJAB, APA BEDANYA ??
Dalam buku Murthada Muthahari mengatakan bahwa hijab merupakan
batasan. Hijab dalam hal ini bukan hanya dalam hal menutupi fisik bahkan bentuk
lekuk tubuh perempuan melainkan ada batasan gerak antara perempuan dan
laki-laki. Ada beberapa pandangan mengenai hijab berdasarkan referensi yang
dijadikan rujuk.
Dengan polosnya
hijab menurut Pratiwi Gianina seorang mahasiswa semester 5 mengatakan bahwa
hijab adalah menutupi, menutupi yang memang seharusnya tidak untuk
diperlihatkan sesuai dengn apa yang telah dijelaskan didalam Alquran. Meskipun
telah dituliskan didalam Alquran masih banyak yang belum menerapkannya, tetapi
adapula yang beranggapan bahwa hijab adalah mode/trend berjilbab. Selain itu
menurut buku yang pernah dibaca bahwa hakekat hijab adalah hijab lahir batin.
Hijab mata dari memandang lelaki yang bukan mahram. Hijab lidah dari bergosip
dan kesia-siaan. Hijab pikiran dari pikiran yang mengundang setan yang
memperdaya nafsu.
Sedangkan pandangan
yang berbeda mengenai hijab juga sering dilontarkan antara laki-laki dan
perempuan , seperti yang dibahasakan oleh salah satu anak pertanian bernama
yayat bahwa hijab tidak mesti dengan pakaian, hijab berupa batasan agar
terlindungi dari hawa nafsu. Jilbab bukan sebatas mode berpakaian. Cukup dengan
memakai rok ataupun pakaian yanag dapat menutup auratnya. Pemakaian hijab hari
ini sungguh ironis, banyak perempuan yang berjilbab, tetapi tetap menampkakkan
lekuk tubuhnya dengan berpakaian ketat, hal ini sangat bertolak belakang dengan
defenisi hijab itu sendiri.
Selain itu timbul
pertanyaan bahwa apakah hijab juga terdapat dalam Alquran ???? pertanyaan ini
sampai kapan tidak akan pernah tepat sebab Alquran dengan jelas telah membahas
topik tentang hijab dan setiap orang yang mengakui dirinya muslim, maka dia
tidak boleh mengingkari masalah hijab dalam islam, berdasarkan surah An-Nur:31
yaitu
“dan katakanlah kepada
perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang
(biasa)terlihat. Dan hendaklah mereka mentupkan kain kerudung kedadaya, dan
janganlah menampakkan perhiasan (auratnya), kecuali kepada suami mereka dan
................”(QS.An-Nur:31).
PENYUSUN KIKI RESKYNAWATI
1 OKTOBER 2013 PUKUL 00:51
.....JJJ.....
0 komentar