Tanaman bawang merah memasuki umur 35
hari dan kondisi tanaman mulai memburuk ketika satu persatu tanaman terserang
hama dan penyakit, hama yang menyerang tanaman bawang merah yakni hama ulat dan
penyakit layu fusarium. Penanganan layu fusarium dengan pencabutan tanaman yang
terserang tidak lagi menjadi solusi yang tepat sehingga hasil diskusi dengan
petani, pak rusli dan juga informan lain yakni pak rabasang dari balai tanaman
hortikultura (kebetulan bapakku sendiri) menyarankan untuk melsayakan
penyemprotan pestisida karena semakin lama ketika tanaman sudah mencapai 10
rumpun yang terkena maka sebaiknya melsayakan penyemprotan agar tanaman mampu
tahan hingga menjelang panen. Rasa khawatir dengan pak bahri mulai muncul
terlihat dari sikap pak bahri mulai acuh tak acuh dengan pertanaman bawang.
Tetapi karena ini adalah tanggung jawab kami sebagai sarjana pendamping, kami
konsultasi dengan pak rabasang dan memberikan saran untuk menggunakan bulldog
(untuk tanaman yang terserang hama) dan detaine 45 untuk tanaman yang terserang
penyakit.
Sangat kompleks pemeliharaan yang kami
lsayakan pada demplot kali ini, kekecewaan juga mulai muncul terhadap pak bahri
yang semakin hari tidak pernah muncul lagi ke lahan demplot sehingga rumput dan
gulma yang lain mulai banyak sehingga kami tak bisa bedakan mana tanaman bawang
merah dengan gulma. Hasil rapat kami bertiga sepakat untuk tidak memaksa pak
bahri untuk melsayakan pemeliharaan yang intensif karena memungkinkan beliau
juga memiliki kesibukan yang lain sehingga kami berinisiatif untuk melsayakan
penyiangan sendiri.
Proses penyiangan berlangsung selama 3
hari, terik matahari tak menjadi penghalang untuk tetap memperjuangkan tanaman
bawang merah, walaupun harapan kami untuk pertanaman non pestisida tapi
kenyataan berkata lain sehingga kami tetap memelihara agar tanaman dapat di panen
dan menghasilkan produksi yang maksimal.
Disela-sela kami menyelesaikan
penyiangan, tiga orang pemuda ikut berpartisipasi mencabut rumput dan membantu
kami memberikan pemupukan dan penyemprotan pestisida. Hampir sekitar 45%
tanaman bawang merah sudah dicabut dan mengalami kematian. Dan pengaplikasian
pestisida diberikan dengan rutin.
Kami mencoba berkomunikasi dengan
beberapa informan yang paham tentang bawang merah dan beranggapan bahwa hama
mulai menyerang disebabkan karena gulma yang banyak serta adanya pertanaman
kacang-kacangan di sekitar lahan dempot apalagi kacang-kacangan termasuk
tanaman yang paling banyak hamanya sehingga tanaman bawang terserang hama,
bahkan penyemprotan awal hingga beberapa hari hama ulat masih terdapat pada
bawang ini dikarenakan hama ulat mulai resisten sehingga penanganan yang dilsayakan
harus benar.
Masyarakat lain yang juga bertanam
bawang merah dibagikan dari sisa bibit demplot disebar di beberapa tokoh
masyarakat mulai memasuki pertumbuhan vegetatif, dan masalah juga mulai bermunculan
seperti tanaman kerdil, banyak yang layu bahkan kak andi yang memelihara di
samping rumah pak mandes tanamannya mengalami layu bahkan beberapa rumpun mati
karena overdosis pupuk urea. Penggunaan pupuk urea yang berlebihan mungkin
dikarenakan tidak sabar menunggu tanaman dewasa sehingga menabur pupuk urea
tanpa perasaan. Itu juga menjadi tanggungjawab kami sehingga kami melaksanakan pengunjungan satu persatu
ke lahan bawang merah yang lain.
0 komentar