Rak polibag untuk pemanfaatan lahan
pekarangan telah selesai. Kami menyelesaikan kerangkanya dan hampir utuh. Esoknya saya heran,
terdapat kabar dari kak usyi raknya sudah jadi dan katanya bambunya yang
diganti karena bambu yang diambil sebelumnya kurang bagus. Para pemuda
diam-diam menyelesaikan rak tanpa ada pemberitahuan ke saya.
“janganmi
kau tahu, yang penting jadimi toh..?” kak usyi
Madi beleng, madi peter, kak usyi,
usye dan edi yang membuat rak polibag yang luar biasa.
5 hari setelah rak jadi dan kiriman
polibag sudah datang, saya kak andi dan usye mulai menggali tanah dan
menyiapkan pupuk kandang kotoran ayam dari pak kepala desa. Penggalian pertama
disamping bala desa dan penggalian selanjutnya di samping kantor desa.
Kondisinya karena terlalu banyak pecahan tegel makanya kami pindah galian.
Usye tak lelah membantu kami untuk mengisi
polibag sebanyak 100 buah. Sebenarnya matahari cukup terik keringat mulai
menetes di permukaan wajah dan badan bermandikan keringat. Kami bertiga
beristirahat sejenak. Di sela-sela menghela nafas suara penjualan es krim
menjadi malaikat penyelamat kami bertiga kahirnya hau pun terpenuhi.
Polibag yang berhasil kami isi sampai
pukul 12 siang hanya 70 polibag, istirahat menjadi pilihan yang tepat. Sialnya
untuk hari ini handphone usye yang disimpan di sisi tembok balai desa hilang.
Kemana perginya ? ikhlaskan lah usye laki-laki 100 polibag... J
0 komentar